Makalah Seni rupa Modern dan Kontenporer
Makalah
Seni Rupa Modern dan Kontemporer
SENI RUPA TRADISIONAL MODERN DAN
KONTEMPORER
Seni
tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam
suatukaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah
berbeda dengan yangada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan
adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri :
Penciptaannya
selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa
berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
Terikat
dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh :
Wayang kulit, wayang golek, wayang.
1.Seni Rupa
Modern dan kontemporer
Seni Rupa Modern
Seni rupa
Modern adalah istilah umum yang digunakan untuk kecenderungan karya seni yang
diproduksi sejak akhir abad 19 hingga sekitar tahu 1970 an. Seni rupa modern
menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak lagi mementingkan
representasi subjek secara realistis penemuan fotografi menyebabkan fungsi
penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para seniman modern berksperimen
mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu, dengan ide segar tentang alam,
material dan fungsi ini, seringkali bergerak melaju kearah abstrak.
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak
terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah
filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Seni
rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa
di Barat yaitu praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern.
Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang “anti
modern”. Hal ini disebabkan karena salah satu paradigma kemunculan posmodern
adalah paradigma yang menolak moernisme.
Seni Kontemporer adalah salah satu
cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya
kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi
waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
2. Gagasan,
teknik, dan bahan karya seni rupa modern atau kontemporer
Zaman prasejarah
Zaman
prasejarah rentang waktunya sangat panjang sampai manusia mengenal tulisan yang
kemudian salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan
orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua , lalau
menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna . Hasilnya
adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa
dilihat saat ini . Objek yang sering muncul dalam karya purbakala adalah manusia, binatang , dan objek-objek yang lain
seperti pohon ,bukit ,gunung,sungai,dan laut.
Zaman
prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar.
Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang
lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk
mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar
bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan
lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan
orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding
gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral
berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di
dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini
memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat
daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti
gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam
pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua
dimensi, dimensi datar).
Objek
yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek
yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu
sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya,
gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan
ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap
tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra
mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat
di daerahnya.
Pada
satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah
yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk
menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai
menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa,
akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai
menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal
itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada
saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.
3. Fungsi
dan Tujuan Seni Rupa Modern dan Kontemporer
Seni Rupa
suatu keindahan visualisasi baik secara garis, bidang, volume, warna serta
tekstur, tujuan dari seni rupa ini sendiri merupakan pengungkapan gagasan, ide,
keindahan dengan suatu tujuan yang tersirat pada sebuah media tertentu , baik
dari jaman ke jaman maka tujuan dari seni rupa pun mempunyai perubahan.
Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi
pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme..
Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian
Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat
Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi
pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme..
Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian
Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat
a. Fungsi
Individual
Manusia
Terdiri dari unsur psikis dan fisik . Salah satu unsur psikis adalah emosi .
Maka fungsi individual dibagi lagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni
secara fisik dan emosional.
1)Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni
pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti Busana, perabot,rumah,musik
senam,dan sebainya
2) Emosional
Dipenuhi melalui seni murni , baik
dari segi si pembuat atau pengubah , maupun konsumen penikmatnya . Contohnya ,
lukisan , novel, musik, tari , film dan sebagainya.
b.Fungsi
Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan . Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang .
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan . Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang .
1)
Rekreasi atau hiburan
seni dapat jadikan sebagai sarana
melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan
pada saat kita menyaksikan musik , tarian,film , dan lawak.
2)
komunikasi
seni dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan
produk kepada orang banyak. Contoh: lagu, balada, poster, drama, komedi, dan
reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
a)
ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
b)
himbauan melaksanakan program pemerintah
c)
anjuran kesehatan atau kesejahteraan
d)
ketidakadilan suatu kebijakan
3)
pendidikan
pendidikan juga memanfaatkan seni
sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film
ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak dan foto.
4)
Religi atau keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau
pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim atau muslimah, arsitektur
atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.
SENI
RUPA MODERN
Ciri-ciri :
Konsep
penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
Tidak
terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh :
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki
Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya. Dibawah contoh
lukisan dari R. Saleh.
Seniman
Raden
Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid
Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S,
Tutur, dan Emira Sunarsa.
SENI RUPA KONTEMPORER
Ciri-ciri
Tidak terikat oleh aturan-aturan
zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
Tidak adanya sekat antara berbagai
disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis,
kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya happening art,
karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Berikut dibawah aini adalah lukisan
karya Christo > Happening Art.
MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI
MAKALAH IDEOLOGI ILMU EKONOMI
MAKALAH SENI RUPA
MAKALAH SOSIOLOGI KELOMPOK SOSIAL
MAKALAH SEJARAH PERJANJIAN LINGGARJATI
MAKALAH IDEOLOGI
MAKALAH PENELITIAN SOSIAL
MAKALAH PERANG DUNIA I dan II
MAKALAH EKONOMI PENGERTIAN PASAR
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Comments
Post a Comment
Salam Sukses Ananda Collection
Pembaca termasuk membantu mengembangkan Blog ini Dengan cara berkomentar yang sesuai Artikel