Jurnal LINGKUNGAN Hidup



JURNAL LINGKUNGAN HIDUP

ABSTRAK
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element  yang mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat lainnya juga memiliki potensi yang membahayakan lingkungan perairan. Terdapatnya merkuri di lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan alam. Pengaruh merkuri sebagai pollutan terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui penurunan kualitas air, dan melalui rantai makanan (food chain). Bentuk yang bersifat toksis dari merkuri adalah methyl merkuri, yang mana dapat diakumulasi oleh biota air. Terjadinya proses akumulasi di dalam tubuh ikan karena kecepatan pengambilan merkuri(up take rate) oleh ikan lebih cepat dibandingkan proses eksresi. Pengaruh toksisitas merkuri terhadap ikan dapat bersifat lethal dan sublethal, sinergism dan antagonism. Dampak merkuri pada manusia dapat berupa gangguan fisiologis, ganggunan sistim syaraf, gangguan pertumbuhan, dan gangguan terhadap ginjal.

A. PENDAHULUAN
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element  yang mempunyai sifat cair pada temperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut, merkuri banyak digunakan baik dalam kegiatan perindustrian maupun laboratorium. Merkuri yang terdapat dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikro organisme menjadi komponen methyl merkuri (CH3-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia, yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. Proses akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air, karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme air lebih cepat dibandingkan dengan proses ekresi.
Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat lainnya juga memiliki potensi yang membahayakan lingkungan perairan. Disamping itu, ternyata produksinya cukup besar dan penggunaannya di berbagai bidang cukup luas. Pencemaran yang disebabkan oleh logam-logam berat yang juga merupakan unsur-unsur langka (seng, timah, kadnium, merkuri, arsen,nikel, vanadium dan berilium) merupakan masalah yang serius dewasa ini. Pengaruh merkuri sebagai Pollutan terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, misalnya dengan melalui penurunan kualitas air. Adanya kemampuan mengakumulasi merkuri di dalam tubuh biota laut dapat membahayakan kehidupan biota yang bersangkutan maupun biota lainnya misalnya melalui rantai makanan atau food chai.
.
B. MERCURI (Hg)
Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 sertamempunyai masa molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hgyang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum ,yang berarticairan perak .Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C),titik bekunyapaling rendah (-39°C),mempunyai kecenderungan yang lebih besar ,mudah bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat racun. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbaudengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panasdan lipid. Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine. Merkuri dilepaskan ke atmosfer melalui pelbagai kegiatan manusia, utamanyaberasal dari pembakaran sampah rumah tangga dan limbah industri, dan khususnyapembakaran bahan bakar fosil seperti batubara. Asap yang mengandung merkuridapat dengan mudah ditrasportasikan melalui udara dan mengendap di daratan sertaair.

C. SIFAT DAN KEGUNAAN MERCURI
Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti perak cair. Merkuri dan senyawa-senyawanya tersebar luas dialam,  mulai dari batuan, air, udara dan bahkan dalam tubuh organisme hidup. Di alam merkuri biasanya dijumpai dalam bentuk logam merkuri dan ion-ion merkuri. Secara umum logam merkuri mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Berwujud cair pada suhu kamar (25oC) dengan titik beku paling rendah sekitar -39oC, sehingga mudah menyebar di permukaan air dan sulit dikumpulkan.
  2. Masih berwujud cair pada suhu 396oC. Pada temperatur 396oC ini telah terjadipemuaian secara menyeluruh.
  3. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logamyang lain.
  4. Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan merkurisebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya listrik.
  5. Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang disebutdengan amalgam.
  6. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itudalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan.

Bentuk dan penggunaan merkuri. Merkuri beradadalam bentuk senyawa, satu di antaranya yang paling utama adalah Sinabar (HgS)yang sudah ditambang sejak 700 SM. Pada saat ini digunakan dalam industri dalamtiga bentuk : senyawa logam, senyawa organik, dan senyawa anorganik. Penggunaanpaling besar adalah dalam produksi alat elektronik. Penggunaan terbesar kedua adalah dalam industri kloro-alkali, yang memproduksi klorin dan soda kaustik dengan caraelektroforesis larutan sodium klorida dengan menggunakan merkuri sebagai katodadalam sel elektrolisis. Penggunaan terbesar ketiga di dunia adalah dalam fungisidatermasuk pelindung benih (seed dressings), meskipun perlu dicatat bahwa di beberapanegara penggunaanny telah dilarang.

D. MERKURI DILINGKUNGAN PERAIRAN
Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di perairan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan perindustrian seperti pabrik cat,kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua oleh alam itu sendiri melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi. Namun pencemaran merkuri yang disebabkan kegiatan alam pengaruhnya terhadap biologi maupun ekologi tidak significant. Di antara beberapa sumber polutan yang menyebabkan penimbunan merkuri dilingkungan laut, yang terpenting adalah industri penambangan logam, industri biji besi, termasuk metal plating, industry yang memproduksi bahan kimia, baik organic maupun anorganik, dan offshore dumping sampah domestik, lumpur dan lain-lain.
Telah lama diketahui bahwa merkuri dan turunannya sangat beracun, sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh organisme air. Selain itu pencemaran perairan oleh merkuri mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sendimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terkumpul dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioaccumulation maupun biomagnifications yaitu melalui food chain.
Dikatakan pula bahwa fluktuasi merkuri di lingkungan laut, terutama di daerah estuarin dan daerah pantai ditentukan oleh proses precification, sedimentation, flocculation dan reaksi adsorpsi desorpsi. Akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air, yaitu phytoplankton (Chlorella sp), Mussel (genus Vivipare) dan ikan herbivoreGyrinocheilus aymonieri (fam. Gyrinochelidae) karena up take rate merkuri olehorganisme air lebih cepat dibandingkan proses eksresi.
Merkuri di alam umumnya terdapatsebagai methyl merkuri (CH3-Hg), yaitu bentuk senyawa organic dengan daya racuntinggi dan sukar terurai dibandingkan zat asalnya. FAO (1971) mengemukakan bahwamerkuri yang dapat diakumulasi adalah merkuri yang berbentuk methyl merkuri, yangmana dapat diakumulasi oleh ikan atau shellfish, dan juga merupakan racun bagimanusia.
Proses methylasi terpengaruh dengan adanya dominasi unsur sulfur (S), yaitupada keadaan anaerob dan redokpotensial yang rendah. Faktor-faktor yang sangatberpengaruh di dalam pembentukan methyl merkuri antara lain :suhu, kadar ion Cl-,kandungan organic, derajad keasaman (pH), dan kadar merkuri
Beberapa kemungkinan bentuk merkuri yang masuk ke dalam lingkungan perairan alam,yaitu :
a)      Sebagai inorganic merkuri, melalui hujan, run-off ataupun aliran sungai. Unsur ini bersifat stabil terutama pada keadaan pH rendah.
b)      Dalam bentuk organic merkuri, yaitu phenyl merkuri (C6 H5-Hg), methyl merkuri(CH3-Hg) dan alkoxyalkyl merkuri atau methyoxy-ethyl merkuri (CH3O-CH2-CH2-Hg+). Organik merkuri yang terdapat di perairan alam dapat berasal dari kegiatan pertanian (pestisida).
c)      Terikat dalam bentuk suspended solid sebagai Hg2+2 (ion merkuro), mempunyai sifat reduksi yang baik.
d)            Sebagai metalik merkuri (Hgo), melalui kegiatan perindustrian dan manufaktur. Unsur ini memiliki sifat reduksi yang tinggi, berbentuk cair pada temperatur ruang dan mudah menguap.
Transfer dan transformasi merkuri dapat dilakukan oleh phytoplankton dan bakteri, disebabkan kedua organisme tersebut relatif mendominasi suatu perairan, dan juga oleh sea grasse. Bakteri dapat merubah merkuri menjadi methyl merkuri, dan membebaskan merkuri dari sendimen. Dalam kegiatannya bakteri membutuhkan bahan organic atau komponen-komponen karbon, nitrogen dan posphat sebagai makanannya.
Sea grasess system mendominasi penyerapan merkuri darisendimen dan dari air laut. Pada proses tersebut merkuri yang bebas dari sendimen dengan jalan lain dapat kembali ke dalam jaring makanan melalui akarnya. Methyl merkuri yang terbentuk dalam sediman bersifat tidak stabil,sehingga mudah dilepaskan ke dalam perairan yang kemudian diakumulasi oleh hewan maupun timbuh-tumbuhan air. Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administration (FDA) menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada dalam jaringan tubuh badan air, yaitu sebesar 0,005 ppm. Nilai Ambang Batas yaitu suatu keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini merkuri dianggap belum membahayakan bagi kesehatan manusia. Bila dalam air atau makanan, kadar merkuri sudah melampaui NAB, maka air maupun makanan yang diperoleh dari tempat tertentu harus dinyatakan berbahaya. NAB air yang mengandung merkuri total 0,002 ppm baik digunakan untuk perikanan.
Pencemaran perairan oleh merkuri akibat kegiatan alam mempunyai kisaranantara 0,00001 sampai 0,0028 ppm, kecuali pada beberapa tempat seperti sungai-sungaidi Itali dimana terdapat sumber endapan logam merkuri alamiah, kadarnya dapatmencapai 136 pph.

E. PENGARUH TOKSISITAS MERKURI PADA IKAN
Pengaruh langsung pollutan (terutama pestisida) terhadap ikan biasa dinyatakan sebagai lethal (akut), yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu kurang dari 96 jam atau sublethal (kronis), yaitu akibat-akibat yang tim,bul pada waktu lebih dari 96 jam (empathari). Sifat toksis yang lethal dan sublethal dapat menimbulkan efek genetik maupun teratogenik terhadap biota yang bersangkutan. Pengaruh lethal disebabkan gangguan pada saraf pusat sehingga ikan tidak bergerak atau bernapas akibatnya cepat mati. Pengaruh sub lethal terjadi pada organ-organ tubuh, menyebabkan kerusakan pada hati, mengurangi potensi untuk perkembangbiakan, pertumbuhan dansebagainya. Seperti peristiwa yangterjadi di Jepang, dimana penduduk disekitar teluk Minamata keracunan methyl merkuriakibat hasil buangan dari sutu pabrik plastik. Methyl merkuri yang terdapat dalam ikan termakan oleh penduduk disekitar teluk tersebut. Ikan-ikan yang mati disekitar teluk Minamata mempunyai kadar methyl merkuri sebesar 9 sampai 24 ppm.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam proses pembentukan methyl merkuri adalah merupakan faktor-faktor lingkungan yang menentukan tingkat keracunannya. Merkuri yang diakumulasi dalam tubuh hewan air akan merusak atau menstimuli sistemen zimatik, yang berakibat dapat menimbulkan penurunan kemampuan adaptasi bagihewan yang bersangkutan terhadap lingkungan yang tercemar tersebut. Pada ikan, organyang paling banyak mengakumulasi merkuri adalah ginjal, hati dan lensa mata.
Toksisitas logam-logam berat yang melukai insang dan struktur jaringan luar lainnya, dapat menimbulkan kematian terhadap ikan yang disebabkan oleh prosesa noxemia, yaitu terhambatnya fungsi pernapasan yakni sirkulasi dan eksresi dari insang.Unsur-unsur logam berat yang mempunyai pengaruh terhadap insang adalah timah, seng,besi, tembaga, kadmium dan merkuri. Percobaan yang dilakukan terhadap ikan Carasiusauratus menunjukkan bahwa urut-urutan penyerapan logam berat oleh chemoreceptor (taste bund) dari ikan adalah merkuri, tembaga, seng, dan timah.
Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang, yaitu meliputi kerusakan strukturkomunitas, keturunan, jaringan makanan, tingkah laku hewan air, fisiologi, resistensi maupun pengaruhnya yang bersifat sinergisme. Sedang pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada tumbuhan air, yaitu semakin tinggi kadar merkuri semakin besar pengaruh racunnya. Perbedaan derajad toksisitas logam berat terhadap berbagai jenis biota laut dapatditunjukkan oleh percobaan yang dilakukan Schweiger terhadap beberapa jenis ikan(antara lain trout dan carp) yang ternyata memperlihatkan tingkat sensitifitas yangberbeda-beda dari masing-masing jenis ikan tersebut.
Dari percobaan ini dapat dibuktikan bahwa perbedaan sensitifitas berkaitan erat dengan perbedaan aktifitas dari ikan-ikan tersebut. Derajad toksisitas juga ada hubungannya dengan respiratory flow dari masing-masing organisme, yakni semakin tinggi respiratory flow, meningkat pula toksisitas dari logam berat tersebut. Demikian pula secara tidak langsung kadar oksigen terlarut yang rendah mengharuskan ikan untuk lebih banyak memompa air melalui insangnya, dengan demikian respiratory flow meningkat, sehingga lebih banyak racun yang terserap masuk ke dalam tubuh melalui insang. Di samping itu ada beberapa ion dari berbagai logam berat yang bersifat sinergisme atau antogonistik satu terhadap yang lain, misalnya Cu mempunyai sifat sinergisme terhadap Cd dan Mg. Merkuri dapat menggumpalkan lendir pada permukaan insang dan merusak jaringan insang sehinggaikan mati. Kadar 0,001 ppm merkuri (HgC1 2) dan selenium (Se0 2) dapat mereduksi dalamkantong telur ikan mas (Cyprinus carpio). Ditambahkan pula bahwa dosis tertentu methylmerkuri dapat menyebabkan pengaruh yang serius pada kehidupan biologis danpenambahan dosis dapat menyebabkan kematian. Akumulasi merkuri dalam tubuh biota laut juga terpusat pada organ tubuh yang berfungsi  untuk reproduksi, sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan biotalaut terutama di dalam mengembangkan keturunannya.
Untuk mengevaluasi pengaruh toksisitas merkuri terhadap manusia, OECD  menentukan konsep yang disebut ADI (AcceptableDaily Intake)  untuk merkuri, yaitu intake merkuri oleh manusia yang diperbolehkan perhari. Konsep tersebut dinyatakan :
  1. Jika intake merkuri ( dalam bentuk methyl merkuri) sebesar 0,3 mg per hari, maka merkuri akan tertinggal dalam darah manusia sebesar 0,2ug. Kadar setinggi itu akan dapat mengakibatkan keracunan (clinical symptons). Karenanya dianjurkan ADI sebesar 0,03 mg per hari.
  2. Jika tubuh ikan atau hewan mengandung 1 ppm merkuri dalam bentuk total inorganik merkuri, maka manusia dilarang makan daging ikan atau hewan tersebut melampaui2.0 gram per minggu.

F. DAMPAK MERKURI BAGI KESEHATAN
Tragedi “minamata disease“(penyakit minamata) ,berdasarkan penelitian ditemukan penduduk di sekitar kawasan tersebut memakan ikan yang berasal daribuangan sisa indutri plastik. Gejala keanehan mental dan cacat saraf mulai tampak terutama pada anak-anak.Namun baru sekitar 25 tahun kemudian sejak gejala penyakit tersebut tampak (ditemukan), pemerintah Jepang menghentikan pembuangan Hg .Untuk menghilangkan sisa-sisa bahan pencemar dan melakukan rehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun (kronik), Negara ini telah membayar sangat mahal jauh melebihi keuntungan yang diperoleh dari hasil pengeoperasian perusahaan Chisso Corporation Gejala yang timbul oleh merkuri sebagai berikut :
Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia ,kepekaan menurun dan sulitmenggerakkan jari tangan dan kaki ,penglihatan menyempit,daya pendengaranmenurun serta rasa nyeri pada lengan dan paha.
Gangguan saraf motorik    : Lemah,sulit berdiri,mudah jatuh,ataksia,tremor,gerakan lambat ,dan sulit berbicara.
Gangguan lain                     : Gangguan mental,sakit kepala dan hipersalivasi.
Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :
1. Pengaruh terhadap Fisiologis
Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) danginjal terutama akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu,intensitas dan jalurpaparan serta bentuk Hg sangat berpengaruh terhadap sistim yang dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen Hg dan organomerkuri adalah SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal. Keracunanakut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistim pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP, efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder.
2. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf
Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari pemajanan uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus “bloodbrain barier” dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang “irreversible”sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Hg yang masuk dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah beberapabulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malaes, pandangan kaburatau pendengaran hilang (ketulian).
3. Pengaruh terhadap Ginjal
Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garamin organik Hg atau phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
4.Pengaruh terhadap Pertumbuhan
Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studi membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang makangandum yang diberi fungisida, maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli, penciutan lapangan pandang,microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.
G. KESIMPULAN
Terdapatnya merkuri di lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan alam. Pengaruh merkuri sebagai pollutan terhadap kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui penurunan kualitas air, dan melalui rantai makanan (food chain). Bentuk yang bersifat toksis dari merkuri adalah methyl merkuri, yang mana dapat diakumulasi oleh biota air. Terjadinya proses akumulasi di dalam tubuh ikan karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh ikan lebih cepat dibandingkan proses eksresi. Pengaruh toksisitas merkuri terhadap ikan dapat bersifat lethal dan sublethal, sinergism dan antagonism. Dampak merkuri pada manusia dapat berupa gangguan fisiologis, ganggunan sistim syaraf, gangguan pertumbuhan, dan gangguan terhadap ginjal.

 JANGAN LUPA BACA....!

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Hidrosfer, Litosfer, dan Atmosfer

makalah sejarah Zaman paleolitikum

MAKALAH HUBUNGAN INTERNASIONAL